Srikandi KU

Srikandi KU

Senin, 22 Maret 2010

Tips Jalani Bulan Madu


Bulan madu adalah perjalanan tradisional yang dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah untuk merayakan pernikahan mereka. Kini, bulan madu seringkali dirayakandi tempat-tempat yang terpencil, eksotik, hangat, atau lainnya yang dianggap khusus dan romantis. Kecenderungan belakangan di kalangan banyak pasangan adalah menggabungkan pesta pernikahan dan bulan madu dalam suatu pengalaman atau menggantikan yang satu dengan yang lain.
Asal-usul kata bulan madu

Oxford English Dictionary tidak memberikan etimologi sama sekali, tetapi menyebutkan bahwa kata ini berasal dari abad ke-16:
"Bulan pertama setelah pernikahan, ketika yang ada hanyalah kelembutan dan suka cita" (Samuel Johnson); mulanya tidak mempunyai rujukan apapun kepada masa satu bulan itu, melainkan membandingkan rasa saling mencintai di antara orang-orang yang baru menikah kepada bulan yang sedang berubah cepat dari purnama lalu memudar. Kini biasanya liburan yang dilalui bersama oleh pasangan yang baru menikah sebelum mereka menetap di rumah.

Salah satu kutipan tertua dalam Oxford English Dictionary menunjukkan bahaw, meskipun di masa kini bulan madu mempunyai arti positif, kata ini sesungguhnya merupakan rujukan mengejek kepada memudarnya cinta yang niscaya terjadi seperti tahap-tahap peredaran bulan. Rujukan sastra pertama kepada bulan madu ini ditulis pada 1552, dalam karya Richard Huloet Abecedarium Anglico Latinum. Huleot menulis:
Bulan madu, sebuah istilah yang digunakan sebagai tamsil bagi orang yang baru menikah, yang mula-mula tidak akan gugur, tetapi pada mulanya mereka saling mencintai secara berlebihan, sehingga cinta mereka tampaknya akan mengalahkan [pertengkaran apapun]; masa ini disebut orang-orang biasa sebagai bulan madu.

Juga dikatakan bahwa asal-usul kata ini berasal dari masa Babilon. Untuk meningkatkan kejantanan dan kesuburan pasangan yang baru menikah, ayah si pengantin perempuan akan memberikan menantunya semua kebutuhan minuman yang berbasis madu yang dapat diminumnya selama bulan pertama pernikahan mereka (karenanya disebut "bulan"). Karena kata bahasa Inggris ini baru empat ratus tahun usianya, atribusi langsung ke Babilon dipertanyakan, meskipun seringkali diulangi. Namun kebiasaan meminum minuman berbasis madu ini setelah pernikahan selama satu bulan juga merupakan kebiasaan abad pertengahan, dan pada masa inilah kata ini muncul.

Penjelasan lain yang mungkin dari kata bulan madu ini berkaitan dengan masa pernikahan biaasnya dilangsungkan. Dahulu pernikahan di Barat biasanya dilangsungkan pada solstis musim panas karena alasan-alasan keagamaan sebelumnya dan juga karena alasan praktis karena itulah masa antara menanam dan menuai. Karena itu adalah waktu menuai madu, ada kemungkinan istilah ini muncul dari kebiasaan ini.

Alternatif lainnya ialah bahwa istilah "bulan madu" diberikan kepada bulan ketika jalurnya dekat ke cakrawala selatan. Cahayanya bersinar meskipun kabut dan debu atmosfer kita memberikannya warna kuning madu yang lembut selama satu bulan.

Memang bulan madu tak harus ada tetapi jika bisa Anda lakukan, bulan madu bisa membantu Anda melepaskan stres usai menjalani kesibukan yang tinggi saat mempersiapkan pesta pernikahan, selain membantu Anda bisa lebih mesra, lebih hangat dan lebih mengenali pasangan Anda.

Beberapa hal berikut perlu Anda cermati sebelum memutuskan berangkat berbulan madu:

1. WAKTU
Waktu yang tepat untuk bulan madu adalah usai pesta pernikahan. Jadi sebelumnya Anda telah merancang pesta pernikahan dengan rencana bulan madu menjadi dalam satu paket rencana. Jika Anda berdua sama-sama pekerja, cobalah atur jadwal pulang bulan madu tak berdekatan dengan jadwal Anda masuk kerja. Siapa tahu Anda masih ingin lebih lama lagi berbulan madu maka keinginan itu masih bisa diwujudkan.

2. TEMPAT TUJUAN
Tentukan tempat tujuan berdasarkan keinginan dan kemampuan Anda dan pasangan. Penentuan tempat bulan madu membantu Anda menentukan barang bawaan. Pilih tempat tujuan yang membantu Anda menemukan atmosphere bulan madu yang membantu Anda semakin dekat dengan pasangan. Bisa jadi pilihan tempat bulan madu ini suatu saat bisa membantu Anda dan pasangan menghangatkan kembali hubungan yang mungkin 'mendingin'.

3. AKOMODASI
Lakukan pemesanan tiket pesawat, KA atau alat transportasi lain yang akan Anda gunakan dan booking tempat penginapan jauh hari sebelumnya, untuk menghindari habisnya tiket dan tidak tersedianya tempat. Terutama disaat libur Hari Raya dan libur sekolah. Jangan lupa juga mencatat no.tiket, alamat & No telepon dari hotel dan biro transportasi yang digunakan, tujuannya untuk berjaga-jaga jika ada perubahan jadwal secara mendadak.

4. BARANG BAWAAN
Buatlah daftar barang bawaan yang sesuai dengan tempat tujuan Anda, kalau bisa jangan terlalu banyak karena akan merepotkan Anda dan Pasangan! Bawalah pakaian yang sesuai dengan iklim tempat tujuan Anda.
- Jika daerah dingin, bawalah jaket, sarung tangan, syal dan sweater.
- Jika daerah panas, bawalah topi, kacamata hitam dan sunblock.
- Bawa juga perlengkapan pribadi, termasuk Lingerie dan pakaian-pakaian seksi lainnya namun hindari yang berkesan murahan. Sehingga pasangan Anda akan memohon agar Anda mengenakannnya lagi.
- Peralatan-peralatan, seperti kamera atau handycam. Jangan sampai ada moment indah yang terlewatkan.
- Obat-obatan seperti obat flu dan obat lainnya.
- Barang-barang kenangan Anda beserta pasangan yang memungkinkan untuk bisa dibawa. Ini akan menambah nilai romantis pada bulan madu Anda.

Saat berada di tempat tujuan, nikmatilah waktu-waktu bersama dengan pasangan Anda. Berikanlah kejutan-kejutan kecil pada pasangan Anda seperti menyediakan sarapan pagi, membuat aroma dan suasana romantis saat mandi bersama, saat akan makan malam pesan terlebih dahulu menu kesukaan pasangan dan beritahu kepada pegawai penginapan bahwa Anda sedang berbulan muda maka jangan kaget jika Anda menerima kejutan kecil dari Hotel tempat Anda menginap. Jangan Lupa...!!! Letakkan kalimat "Do Not Disturb" pada pintu kamar Anda. (niP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar